Google: Perbanyak Pengguna, Akses Internet Bakal Kencang


            Google memiliki perspektif tersendiri mengenai cara untuk meningkatkan infrastruktur internet di Indonesia.

Alih-alih sekadar menuntut kepada pemerintah, Google mengusulkan kepada masyarakat untuk meningkatkan penggunaan internet sehingga infrastruktur pun menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terelakkan.
"Buatlah agar suara konsumen yang meminta akses internet yang lebih kencang disertai pernyataan kesanggupan membayar lebih menjadi insentif bagi operator telekomunikasi maupun penyedia jasa internet di Indonesia," kata Mike Orgill,Country Lead, Public Policy and Government Affairs Southeast Asia, Google Asia Pacific, di Bandung, Selasa (24/4).
Menurut Orgill, salah satu cara untuk mendorong munculnya permintaan akan akses internet lebih baik tentu dengan meningkatkan penggunaan internet itu sendiri.

Di Indonesia, baru 10 persen saja penduduk yang akrab dengan internet sehingga pengembangan akses internet yang kompetitif kurang dilihat sebagai kebutuhan.
Salah satu yang dilakukan Google untuk menambah arus penggunaan internet di Indonesia adalah memperbanyak konten lokal.

Baru-baru ini pihaknya bekerja dengan Museum Nasional untuk pendokumentasian artefak sejarah Indonesia. Diharapkan, konten tersebut bakal dicari oleh para pengguna internet di Indonesia maupun luar negeri sehingga lalu lintasnya makin meningkat.
Selain itu, Google bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendorong usaha kecil dan menengah untuk memanfaatkan internet. Orgill mengungkapkan data bahwa UKM yang menggunakan internet akan lebih efisien 10 persen dan peluang ekspornya naik 2,5 kali lipat.

Kerja sama dengan kementerian tersebut mencakup 100.000 UKM di Indonesia dengan bantuan pelatihan hingga pendaftaran domain gratis selama setahun.
Untuk masalah infrastruktur, Google juga terlibat dalam konsorsium investasi senilai 300 juta dollar AS untuk memasang kabel bawah laut sedalam 8.000 meter dengan panjang 10.000 kilometer yang membentang dari pantai barat Amerika Serikat hingga Jepang.

Kabel tersebut mampu mengirimkan data hingga 8 terabyte per detik, diharapkan nantinya bisa mempercepat koneksi internet di dunia. (eld)