Perang antar browser kembali panas, ini setelah Microsoft melontarkan penyataa kontroversial. Penyebabnya karena Microsoft 'menghapus' browser Chrome dari jaringan komputer penggunanya.
Seperti yang dikutip dari IT Wire, Senin (3/10/2011), setidaknya ada 100 pengguna yang terkena dampak 'penghapusan browser Chrome', akibat sedang ditingkatkan Security Essential oleh Microsoft.
Pihak Microsoft menjelaskan bahwa software antivirus mereka secara tidak sengaja mendeteksi browser Chrome sebagai malware.
Para pengguna yang browser-nya terhapus pun banyak yang mengeluh di Twitter. "Bagus Microsoft, cara yang baik untuk menghapus persaingan browser. Penasaran, ada berapa banyak terkena ini," ujar salah seorang pengguna Twitter.
Bahkan dengan menginstall ulang browser tidak berhasil mengembalikan Chrome di komputer pengguna.
Pihak Microsoft akhirnya angkat bicara dengan mengatakan bahwa sistem mereka secara tidak sengaja mendeteksi Chrome sebagai malware, dan ankan segera memperbaiki bug tersebut.
"Telah terjadi deteksi yang salah. PWS:Win32/Zbot diidentifikasi sebagai malware, dan hasilnya Google Chrome diblokir dan dipindahkan dari komputer pengguna. Kami akan bekerja keras untuk memperbaiki hal ini," tulis pihak Microsoft di blog resminya.
"Bagi para pengguna yang terkena dampak ini, dianjurkan untuk secara manual meng-update Microsoft Security Essential (MSE). Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tambahnya.
Chrome dari Google saat ini menguasai 20 persen dari pasar browser, dibandingkan dengan Internet Explorer yang saat ini yang lebih unggul, yakni sekira 38,9 persen.
0Komentar!